Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2018

BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIH - CHAPTER VIII TESTING OF QUALITY SEED

Tujuan Pengujian Mutu Benih Pengujian mutu benih di laboratorium bertujuan untuk mengetahui kualitas benih, meliputi kualitas genetis, morfologis/fisik, dan fisiologis benih yang digunakan untuk keperluan penanaman. Keterangan mutu benih tersebut mungkin diperlukan oleh produsen, pengawas, pedagang, maupun pemakai benih. Keterangan mutu benih untuk keperluan pengawasan dan sertifikasi benih, pengujian mutunya harus dilakukan di laboratorium Balai Pengawasan Sertifikasi Benih yang terdapat di setiap daerah. Pengujian mutu benih di laboratorium dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pengujian standar dan pengujian khusus. Pengujian standar adalah pengujian untuk keperluan pengisian/pengecekan data label. Pengujian standar umumnya terdiri atas (1) pengujian kadar air, (2) pengujian kemurnian, (3) penetapan varietas lain, dan (4) pengujian daya tumbuh. Pengujian khusus atau spesifik adalah pengujian tentang sifat-sifat benih yang mencirikan mutu spesifik benih atau kelompok...

BAB VII PENGOLAHAN DAN PENYIMANPANAN BENIH - CHAPTER VII PROCESSING AND SETTLEMENT OF BENEFITS

Viabilitas dan vigor setiap jenis benih tanaman berada dalam keadaan maksimum pada saat buah masak penuh, kecuali benih dalam keadaan dormansi. Sejak benih mencapai masak fisiologis (buah masak penuh), viabilitas dan vigor benih tanaman menurun dan yang dapat kita kerjakan yaitu memperlambat penurunan ini sebesar mungkin. Pengolahan benih bertujuan mempertahankan viabilitas benih yang dicapai pada saat panen dan menekan laju kemunduran/penurunan mutu benih selama proses pengolahan dan penyimpanan benih. Bila tanaman tidak segera dipanen, kemunduran dapat terjadi di lahan produksi. Kadar air benih yang tinggi disertai dengan temperatur yang tinggi di lapang dapat merusak benih, demikian juga oleh cuaca, insekta dan penyakit. Ditambah pula tindakan yang berlebihan dalam panen dan pengolahan untuk menyiapkan benih siap dijual dapat merusak benih akibat kerusakan mekanik. Jumlah kerusakan mekanik yang diderita oleh benih berhubungan sangat erat dengan kadar air benih. Kadar ai...

BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN - CHAPTER VI SEED PRODUCTION (SEED) PLANTS

Pada bab ini, benih yang akan dibahas adalah benih yang diproduksi dalam bentuk biji (hasil fertilisasi/seed). Tahapan yang perlu dilakukan dalam produksi benih tanaman adalah menentukan jenis dan kultivar/varietas benih yang akan diproduksi, menghitung kebutuhan benih, pembibitan, penyiapan lahan produksi, pemeliharaan (pengairan, roguing, penyerbukan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman), panen dan penangan hasil panen. Benih sumber atau benih yang akan digunakan untuk memproduksi benih haruslah benih yang bermutu dan jelas asal-usulnya. Benih bermutu adalah benih asli (sesuai dengan deskripsi varietas yang akan diproduksi, murni (tidak tercampur dengan varietas lain), viabilitas dan vigor tinggi, sehat (fisik tidak rusak dan tidak membawa patogen), dan bersih (bebas dari kotoran). Dalam sertifikasi benih terdapat 4 kelas benih yang dapat digunakan sebagai sumber benih, yaitu benih dasar, benih pokok, dan benih sebar. Benih dasar adalah keturunan pertama ...